Rp. 1.500
CP: Nurkholis : 0852 2887 3945
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, nama genteng sokka sudah tidak asing lagi ditelinga. Genteng sokka adalah simbol kualitas atap yang prima. Masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta sebagian besar bangunannya menggunakan atap dari jenis genteng Sokka Kebumen. Bahkan di daerah karesidenan Kedu, penjualan genteng sokka menempati peringkat teratas dari jenis genteng yang lain, misalnyta genteng keramik, genteng jatiwangi, dan genteng lokal.
untuk itu kami yang berada di temanggun juga sering menggunakan genteng soka sebagai atap langit-langit rumah kami..dan memang nyaman menggunakan genteng soka, ketika mau memperbaiki atap, tidak perlu kita bongkar genteng di atas tinggal kita injak saja genteng tak pecah..itulah kelebihan genteng sokka kebumen.
Penjualan genteng di Temanggung lebih didominasi oleh genteng sokka kebumen.
Sebetulnya bagaimanakah sejarah genteng Sokka? berikut kami sadurkan dari beberapa tulisan mengenai sejarah genteng sokka.
Kerajinan genteng muncul sekitar tahun 1920-an. Saat itu, Pemerintah kolonial Belanda melakukan penelitian untuk memetakan daerah-daerah yang memiliki tanah bagus untuk bahan atap bangunan.
Saat itu, dibentuklah Balai Keramik di Bandung. Kebumen merupakan salah satu dari sejumlah daerah yang memiliki potensi sentra genteng.
Saat itu, dibentuklah Balai Keramik di Bandung. Kebumen merupakan salah satu dari sejumlah daerah yang memiliki potensi sentra genteng.
Pengenalan genteng sebagai atap juga dilakukan oleh tim kesehatan Belanda. Misi kesehatan dilakukan karena saat itu terjadi wabah pes. Saat itu, banyak tenaga kerja pribumi yang tidak bisa maksimal karena terserang penyakit tersebut. Terungkap, sebagian besar rumah yang saat itu masih beratap rumbia menjadi penyebab penularan pes. Sebab atap sering dijadikan sarang tikus penyebab pes.
Untuk pertama kali, Belanda mendirikan sebuah pabrik genteng di Kebumen persisnya di Pejagoan. Namun saat ini, bekas pabrik sudah tidak bisa dilihat karena sudah menjadi gedung SMP Negeri 1 Pejagoan. Pabrik hancur saat perang kemerdekaan.
Pertama
Orang Jawa pertama yang membuat kerajinan genteng adalah H Ahmad. Namun pembuatan genteng masih belum menggunakan mesin. Produksi genteng masih manual. Namun dari sinilah cikal bakal industri genteng di Kebumen. Setelah itu, H Abu Ngamar salah satu anak H Ahmad mendirikan pabrik genteng di Sokka, 200 meter dari Stasiun Sokka di Pejagoan.
Atas bantuan kawannya guru teknik Belanda, mesin pabrik didatangkan dari Jerman. Produk banyak digunakan untuk atap pabrik gula di Jawa. Merek genteng yang legendaris itu adalah AB Sokka. Sampai saat ini, di bekas lokasi pabrik di Dusun Sokka, Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan masih dapat ditemui lima cerobong pembakaran genteng. Namun cerobong tersebut sudah tak dipakai. Di kawasan itu juga tampak deretan ruang penyimpanan genteng, termasuk dari bekas-bekas rel dari dalam pabrik yang tersambung menuju Stasiun Sokka.
Posting Komentar untuk "Genteng Kebumen"
Silahkan Coment sesuai Postingan